.
Para ulama dari Ahlusunah wal Jamaah menghadapi kebingungan yang parah ketika ingin menjelaskan dan menafsirkan hadis yang menyatakan “Imam/Khalifah berjumlah 12 orang” tanpa menemukan artinya, apalagi untuk bersepakat akan pribadi-pribadi tersebut. Ditambah lagi dengan adanya hadis yang mengkhususkan bahwa kedua belas orang itu semuanya dari Bani Hasyim, ini semakin membingungkan mereka. Kebingungan itu diakui oleh seorang tokoh ulama Ahlusunah sendiri, Ibnu Hajar dalam “Kitab Fathul-Bari fi Syarh Sahih Al-Bukhari” (Lihat, Edisi II, Cetakan Darul Ma’arif-Beirut, Jilid 13, Hal 183) yang mengatakan; “Aku tidak menemukan seorangpun yang mengetahui secara pasti arti dari hadis ini”. Kebingungan yang sama juga diakui oleh Ibnu Jauzi dalam “Kitab Kasyful Musykil” ketika berbicara tentang hadis 12 Khalifah tersebut. Inti dan singkatnya, kebingungan diantara mereka berakhir pada, seorang ulama akan menafikan dan mengingkari pendapat ulama yang lain, bahkan menvonis ulama lain tersebut sebagai bodoh, sesat dan sebutan negatif lainnya. Sekarang tugas anda para pembaca yang budiman untuk meneliti atau mempertanyakan, Siapakah 12 orang dari suku Quraisy dan terkhusus lagi dari Bani Hasyim yang layak dan berhak menduduki kepemimpinan umat Islam, pasca wafat Rasulullah? Silahkan merujuk kesegenap ulama Ahlusunah yang ada di sekitar anda, niscaya akan anda dapati kebenaran ungkapan Ibnu Hajar bahwa mereka tidak ada kesepakatan dan mengalami kebingungan yang hebat. Silahkan buktikan!!!
Siapakah 12 Khalifah/Imam yang Disinggung oleh Rasul Tersebut?
Para ulama dari Ahlusunah wal Jamaah menghadapi kebingungan yang parah ketika ingin menjelaskan dan menafsirkan hadis yang menyatakan “Imam/Khalifah berjumlah 12 orang” tanpa menemukan artinya, apalagi untuk bersepakat akan pribadi-pribadi tersebut.
Sehingga hal ini diakui oleh seorang tokoh ulama Ahlusunah sendri, Ibnu Hajar dalam “Kitab Fathul-Bari fi Syarh Sahih Al-Bukhari” (Lihat, Edisi II, Cetakan Darul Ma’arif-Beirut, Jilid 13, Hal 183) yang mengatakan; “Aku tidak menemukan seorangpun yang mengetahui secara pasti arti dari hadis ini”. Kebingungan yang sama juga diakui oleh Ibnu Jauzi dalam “Kitab Kasyful Musykil” ketika berbicara tentang hadis 12 Khalifah tersebut. Inti dan singkatnya, kebingungan diantara mereka berakhir pada ulama satu akan menafikan dan mengingkari ulama yang lain, bahkan menvonis ulama lain terebut sebagai bodoh, sesat, dan sebutan negatif lainnya.
Sekarang mari kita lihat dengan seksama dan dengan teliti redaksi masing-masing hadis yang telah tercantum dalam kitab-kitab standart Ahlusunah wal Jamaah ini:
1- Imam Bukhari dalam Sahih Bukhari menuliskan:
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan ada dua belas Pemimpin dan Khalifah.” Kemudian beliau menambahkan sesuatu yang tidak bisa aku dengar. Ayahku berkata bahwa Rasulullah .s.a.w bersabda: “Semuanya dari suku Quraisy.”
(Lihat: Sahih Bukhari, Kitab Al-Ahkam, no 6682, Jilid 4, Hal 168, Cetakan Mesir, Tahun 1351. Bisa juga dilihat dalam; Sahih Muslim (dengan syarah An-Nawawi), Kitab Al-Imarah, no 3393, 3394, 3394, 3395, 3396 & 3397, Cetakan Mesir, Tahun 1334. Sunan At-Turmudzi, Kitab Al-Fitan, no 2149. Sunan Abi Dawud, Kitab Al-Mahdi, no 3731)
2- Imam Muslim dalam Sahih Muslim menulskan:
Jabir meriwayatkan: Aku dan ayahku menemui Rasulullah s.a.w. Kami mendengar beliau bersabda: “Persoalan ini (Kekhalifahan) tidak akan berakhir sampai datang dua belas Khalifah.” Kemudian beliau menambahkan sesuatu yang tidak kudengar. Aku menanyakan kepada ayahku tentang apa yang Rasulullah s.a.w sabdakan. Beliau (Rasul) bersabda: “Semuanya dari Quraisy.”
(Lihat: Sahih Muslim (dengan syarah An-Nawawi), Kitab Al-Imarah, Jilid 6, Hal 3, no 3393, Cetakan Mesir, Tahun 1334)
3- Imam Muslim dalam Sahih Muslim menuliskan:
Rasulullah s.a.w bersabda: “Agama ini (Islam) akan tetap berdiri sampaiampai dua belas Khalifah, yang semuanya dari golongan Quraisy, memerintah atas kalian.”
(Lihat: Sahih Muslim (dengan syarah An-Nawawi), Kitab Al-Imarah, Jilid 6, Hal 4, no 3398, Cetakan Mesir, Tahun 1334. Juga terdapat hadis yang mirip dengan ini dalam Sahih Muslim, dengan perbedaan redaksi)
4- Imam Muslim dalam Sahih Muslim menuliskan:
Jabir meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah s.a.w yang agung bersabda: “Islam akan selalu besar hingga datang dua belas Imam. (Jabir berkata), kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak kumengerti. Aku bertanya pada ayahku, apa yang beliau katakan? Beliau (Rasul) menjawab: “Semuanya dari golongan Quraisy.”
(Sahih Muslim (dengan syarah An-Nawawi), Kitab Al-Imarah, Jilid 6, Hal 3, no 3398, Cetakan Mesir, Tahun 1334)
5- Imam Turmudzi dalam Sahih Turmudzi menuliskan:
Jabir berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan ada dua belas Imam dan Pemimpin setelahku.” Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tak dapat kumengerti. Aku menanyakan pada seseorang di sampingku tentang itu. Dia berkata: “Semuanya dari golongan Quraisy.”
(Hadis ini dinyatakan ‘Baik’ dan ‘Sahih’ oleh Imam At-Turmudzi sendiri, diriwayatkan oleh Jabir dengan jalur Sanad yang berbeda. Lihat: Sahih Turmudzi, Jilid 2, Halaman 45, no 2149, Cetakan New Delhi, Tahun 1342. Hal yang sama dikutip dari Jabir oleh Imam Abi Dawud dalam Sahih Abi Dawud, Kitab Al-Manaqib, Jilid 2, Halaman 207, no 3731, Cetakan Matba’ah Taziyah-Mesir)
6- Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnad Ahmad menuliskan:
Rasulullah s.a.w bersabda: “Terdapat dua belas Khalifah untuk umat ini.”
(Lihat: Musnad Ahmad, Musnad Basyriyin, Jilid 5, Halaman 106, Cetakan Matba’ah Maymaniyah-Mesir, Tahun 1313. Imam Ahmad dalam Musnad beliau telah menukil tiga puluh empat rantai hadis yang berlainan dalam masalah ini yang semuanya dari Jabir)
7- Imam Abu Dawud dalam Sahih Abi Dawud menuliskan:
Masyruq berkata: Kami duduk bersama Abdullah bin Mas’ud, mempelajari Al-Quran darinya. Seseorang bertanya kepadanya: Apakah engkau menanyakan kepada Rasulullah s.a.w tentang berapa Khalifah yang akan memerintah umat ini? Ibnu Mas’ud menjawab: Tentu saja kami menanyakan hal ini kepada Rasulullah s.a.w dan beliau menjawab: “Dua belas, seperti jumlah pemimpin Bani Israil.”
(Lihat: Musnad Ahmad bin Hambal, Musnad Al-Mutaakhirin minas Shahabah, Jilid 1, Halaman 398, no 3595 dan 3665, juga Jilid 13, Halaman 182, Cetakan Darul-Makrifah, Edisi Kedua. Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul-Bari fi Syarhi Sahih Al-Bukhari menganggap kutipan Imam Ahmad bin Hambal dari Ibnu Mas’ud sebagai riwayat hadis dengan sanad yang baik)
8- Imam Abu Dawud dalam Sahih Abi Dawud menuliskan:
Rasulullah s.a.w bersabda: “Agama ini akan tetap agung sampai datang dua belas Imam.” Mendengar hal ini, orang-orang mengagungkan Allah dengan berkata: “Allahu Akbar!” (Allah Maha Besar) dan menangis keras. Kemudian beliau (Rasul) mengatakan sesuatu dengan suara yang pelan. Aku bertanya kepada ayahku: “Apa yang beliau katakan?” Beliau menjawab: “Mereka semua dari golongan Quraisy.”
(Lihat: Sahih Abi Dawud, Jilid 2, Halaman 309, Cetakan Darul-Fikr, Edisi Pertama, Tahun 1410)
9- Al-Hakim An-Naisaburi dalam Mustadrak ‘alas Sahihain menuliskan:
Awn mengutip dari ayahnya Abu Juhaifah sebagai berikut; Aku dan pamanku sedang bersama Rasulullah s.a.w, ketika itu beliau bersabda: “Urusan umatku akan terus berlalu sampai datang dua belas Khalifah.” Kemudian beliau memelankan suaranya. Aku bertanya kepada pamanku yang duduk di depan, tentang apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah s.a.w. Lantas ia menjawab: “Wahai anakku, Rasulullah bersabda bahwa mereka semua dari golongan Quraisy.”
(Lihat: Mustadrak ‘alas Sahihain, Jilid 3, Halaman 618, Cetakan Haidar Abad Press, Tahun 1334. Juga Nuruddin Al-Haitsami dalam Kitab Majma’ Az-Zawa’id, Jilid 5, Halaman 190 mengenai hadis ini mengatakan: “At-Tabrani dalam kitab Al-Mu’jam Al-Ausath dan Al-Mu’jam Al-Kabir, dan Bazzaz juga mengutip hadis ini. uga mengutip hadis ini. Sanad hadis nukilan At-Tabrani sama dengan apa yang tercantum dalam kitab Sahih.”)
10- Imam At-Tabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir menuliskan:
Jabir meriwayatkan, aku dan ayahku sedang berhadapan dengan Rasulullah s.a.w ketika beliau bersabda: “Pemerintahan dan Khalifah umat ini akan berjumlah dua belas. Mereka tiada akan menderita meskipun orang-orang tidak memberikan pertolongan.” Lantas beliau menambahkan sesuatu yang tidak kudengar. Aku menanyakan hal itu kepada ayahku. Rasulullah mengatakan bahwa mereka semua dari golongan Quraisy.
(Lihat: Kitab Al-Mu’jam Al-Kabir karya At-Tabrani, Jilid 2, Halaman 196, Cetakan Maktabah Ibnu Taimiyah, Edisi Kedua)
Perlu dicatat bahwa kata “Mereka tiada akan menderita meskipun orang-orang tidak memberikan pertolongan” dalam hadis diatas tadi ingin menjelaskan bahwa, legalitas dan keabsahan kepemimpinan mereka tidak tergantung dari pengakuan masyarakat luas. Bukti bahwa kepemimpinan mereka adalah kepemimpinan Ilahi, sebagai penerus kepemimpinan Rasul atas umat beliau.
11- Imam At-Tabrani dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Kabir menuliskan:
Jabir berkata: Aku mendengar khutbah Rasulullah s.a.w akan ada dua belas Wali (Pemimpin) dari Quraisy, yang perlakuan jahat musuhnya tidak akan membahayakan mereka. lantas aku berbalik dan melihat ayahku beserta Umar diantara para hadirin. Mereka menegaskan hadis itu, sebagaimana yang kudengar.
(Lihat: Kitab Al-Mu’jam Al-Kabir karya At-Tabrani, Jilid 2, Halaman 256, Cetakan Maktabah Ibnu Taimiyah, Edisi Kedua)
Perlu dicatat bahwa kata “perlakuan jahat musuhnya tidak akan membahayakan mereka” dalam riwayat diatas merupakan fakta bahwa Khalifah/Imam yang disebut-sebut haruslah dari kedua belas orang tersebut, meskipun secara zahir mereka tidak menjabat dan memegang tampuk kepemimpinan dan berkuasa atas umat Rasulullah.
12- Syeikh Sulaiman Al-Qonduzi Al-Hanafi dalam Kitab Yanabi’ Al-Mawaddah menuliskan:
Jabir berkata, Aku dan ayahku berada di hadapan Rasulullah s.a.w ketika beliau bersabda: “Akan ada dua belas Khalifah setelahku.” Kemudian beliau memelankan suaranya. Aku bertanya kepada ayahku tentang apa yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w dengan suara pelan. Ia menjawab bahwa, Rasul s.a.w bersabda: “Mereka semua berasal dari Bani Hasyim.”
(Lihat: Kitab Yanabi’ Al-Mawaddah, Jilid 2, Halaman 315)
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa para Khalifah/Imam tadi bukan hanya sekedar dari suku Quraisy saja, namun lebih spesifik dan dikhususkan pada Bani Hasyim. Karena hadis tentang Quraisy bersifat umum dan diperjelas secara khusus dengan hadis Bani Hasyim.
Itu tadi adalah sebagian contoh dari hadis-hadis yang kita dapat nukil berkaitan dengan keberadaan 12 Khalifah pasca Rasul. Sekarang tugas anda para pembaca yang budiman adalah,
– Pertama: Coba terapkan antara jumlah 12 orang itu dengan realitanya! Jika Khulafaurrasyidin yang 4 itu dimasukkan ke dalam jumlah 12, ditambah dengan para Khalifah dari Bani Umayyah, dan Bani Abbasiyah maka jumlah keseluruhan sudah jauh melebihi jumlah 12, apalagi jika Khalifah Usmaniyah juga dimasukkan. Lantas siapa yang layak dan siapa yang harus dibuang dari jajaran kekhalifahan pasca wafat Rasul itu?
– Kedua: Silahkan perhatikan kumpulan contoh riwayat dan hadis diatas dimana hadis-hadis tantang khalifah yang dikatakan bahwa semua dari Quraisy, ternyata ada pengkhususan dengan adanya riwayat yang mengatakan bahwa mereka hanya dari Bani Hasyim (bagian kecil dari Quraisy) saja, yang layak menjadi Khalifah! Jelas realita sejarahnya adalah bahwa tidak semua yang bergelar Khalifah dari Bani Hasyim, walau sebagian dari 4 Khulafaurrasyidin sekalipun, apalagi para penguasa Bani Umayyah. Kenapa dan apa landasan hukum mereka yang bukan dari Bani Hasyim namun mengaku sebagai Khalifah pasca Rasul? Apakah mereka layak mendapat gelar Khalifah Rasul, jika tidak tergolong Bani Hasyim?
– Ketiga: Siapa saja pribadi-pribadi dari 12 orang Bani Hasyim yang berhak menduduki kepemiminan umat ini, untuk menduduki kedudukan Rasul sebagai pemimpin umat Islam?
Ingat, bahwa janji Allah s.w.t untuk memenangkan agama-Nya atas semua agama ada pada kepemimpinan 12 orang pilihan Allah dan Rasul-Nya tersebut, dimana kesemuanya dari Suku Quraisy dan lebih khusus pada Bani Hasyim. Sekarang silahkan merujuk ke segenap ulama Ahlusunah yang ada di sekitar anda, niscaya akan anda dapati kebenaran ungkapan Ibnu Hajar bahwa mereka tidak ada kesepakatan dan mengalami kebingungan yang hebat. Silahkan buktikan!!!