Menanggapi hal tersebut, peserta pengajian merekomendasikan agar pimpinan wilayah secara tegas membuat surat edaran kepada seluruh pengelola masjid/mushalla Muhammadiyah untuk selektif dalam memilih khatib/penceramah dalam pengajiannya. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa penceramah di luar Muhammadiyah ketika berceramah di lingkungan Muhammadiyah justru mematahkan atau bahkan mengobok-obok paham yang diyakini Muhammadiyah. Masih menurut peserta pengajian, ketegasan pimpinan sangat diperlukan demi menjaga kestabilan umat di akar rumput, sehingga tidak mengalami kebimbangan atau keraguan dalam beribadah.
Pengajian perdana yang digagas majelis tarjih dan tajdid tersebut juga membicarakan berbagai hal dalam ibadah yang selama ini diperselisihkan antara Muhammadiyah dan salafi. Para peserta pengajian mengharapkan agar pimpinan wilayah bisa membuat pedoman yang dapat dijadikan sandaran dalam beribadah bagi warga persyarikatan di tingkat bawah. [Kh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar