Sejak
berdirinya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran pada tahun
1950, kedua negara telah lama menikmati banyak manfaat dari hubungan
dekat dan kerja sama. Untuk Indonesia, Iran selalu menjadi mitra
penting, tidak hanya dalam hubungan bilateral, tetapi juga di forum
regional dan internasional. Indonesia akan terus bekerja sama dengan
Iran dan negara-negara lain, untuk mempromosikan perdamaian, keamanan
dan kemakmuran regional, maupun global. “Kami menyadari potensi besar
yang ada di kedua negara di berbagai bidang, serta sektor swasta dan
komunitas bisnis. Saya percaya bahwa kunjungan kenegaraan memainkan
peran penting, untuk lebih memperkuat hubungan bilateral, dengan melihat
peluang untuk memperdalam dan memperluas kerjasama bilateral,” ungkap
Nasir pada sambutannya, Selasa (9/2/2016). Nasir menambahkan Indonesia dan Iran bisa meneruskan kerjasama yang
lebih produktif di bidang kesehatan dan pengobatan sel punca, energi,
bioteknologi, nanoteknologi, teknologi ruang angkasa dan rekayasa
pesawat terbang, karena itu semua adalah pendorong kemajuan ekonomi dan
kemajuan sosial. Dalam peringatan tersebut, Duta Besar Iran untuk
Indonesia Valiollah Mohammadi menyampaikan rasa gembiranya akan
pencabutan sanksi internasional dan berlakunya kesepakatan mengenai
program nuklir Iran baru-baru ini. “Negosiasi nuklir Republik
Islam Iran dengan 5+1 telah disepakati tahun lalu dan ‘rencana aksi
kerjasama komprehensif’ telah dilaksanakan sejak bulan lalu serta semua
jenis sanksi telah dicabut,” kata Dubes Valiollah dalam pidatonya. Semoga dapat terjaga selalu keharmonisan antara Indonesia dengan Iran
demi suatu keberhasilan dalam memajukan hubungan bilateral antara kedua
negara, dan juga demi Indonesa yang semakin baik. (ard/bkkpristekdikti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar