Rabu, 18 Oktober 2017

Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Bible dan Quran


Kafir Kristen pemuja Yesus mengajak untuk mempelajari dan meneliti tentang ketuhanan Yesus berdasarkan Bible dan Al-Qur’an. Padahal bukti ketuhanan Yesus di dalam Bible saja tidak akan dapat mereka temukan, bagaimana mereka akan berharap menemukan bukti ketuhanan Yesus dalam Al-Qur’an. Benar, memang benar Al-Qur’an menempatkan Nabi Isa AS termasuk manusia pilihan. Allah SWT juga memberikan kepada beliau banyak mukjizat, yang salah satunya sangat luar biasa, yaitu dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah SWT. Meskipun begitu, umat Islam mencintai Nabi Isa AS sewajarnya dengan tanpa melebih-lebihkan Beliau seperti halnya orang-orang kafir Kristen. Pandangan umat Islam terhadap para Nabi adalah sama, tidak membeda-bedakan mereka, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." (Ali 'Imran: 84).


Kafir Kristen pemuja Yesus menganggap kelahiran Nabi Isa AS yang ajaib sebagai salah satu sifat-sifat istimewa yang membuat mereka mempertuhankannya. Namun bagi umat Islam, kelahiran Nabi Isa AS tersebut justru menjadi bukti bahwa Nabi Isa AS hanyalah manusia biasa. Jika Nabi Isa AS adalah Tuhan, maka Dia akan memilih keluar dari tempat yang suci, bukan keluar melalui jalan yang sama dengan keluarnya najis. Berpikirlah wahai pemuja Yesus!   

Isa Al-Masih menyatakan kekekalan-Nya

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan Yesus kekal dengan bukti Yesus pernah berkata kepada orang Yahudi bahwa dirinya ada sebelum Abraham jadi. Pada ayat tersebut, Yesus menyatakan bahwa Abraham telah melihat harinya dan bersuka cita. Abraham melihat hari di mana Yesus menyampaikan firman Tuhan. Yesus hidup jauh setelah Abraham wafat, jadi bagaimana Abraham dapat melihat hari di mana Yesus menyampaikan firman Tuhan? Abraham melihat hari Yesus dalam “penglihatan mata batin” sebagaimana para nabi lainnya yang kerap mendapat penglihatan saat tidur. Penjelasan Yesus bahwa Abraham telah melihat harinya, tidak dapat dipahami oleh orang-orang Yahudi yang kemudian berkata kepada Yesus; “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” , Yesus menjawab mereka dengan berkata; “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”Ada di mana? Ada dalam rencana Tuhan, bukan sebagai manusia dan Yesus bukanlah satu-satunya Nabi atau manusia yang telah ada dalam rencana Tuhan sebelum dilahirkan, perhatikan ayat-ayat di bawah ini;

TUHAN berkata kepadaku: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:4-5)

TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. (Amsal 8:22-23)

Jadi kesimpulannya, sangat salah misionaris Kristen menjadikan Yohanes 8: 58 sebagai bukti Yesus adalah Tuhan.

Isa Al-Masih suci dan dapat mengampuni dosa

Sangat bodoh bila menganggap seseorang sebagai Tuhan hanya karena orang itu mengampuni dosa orang lain, apalagi menyatakan hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa, karena ini bertentangan dengan Injil Perjanjian Baru sendiri. Karena bukan hanya Yesus satu-satunya orang yang memiliki kuasa mengampuni dosa. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan murid-muridnya agar mengampuni dosa, karena setiap orang dapat mengampuni dosa: Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang, ampunilah orang itu dahulu, supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu. Kalau kalian tidak mengampuni orang lain, Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.” (Markus 11:25-26). Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan Yesus adalah Allah karena dia telah turun dari sorga. Ayatnya, Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia(Yohanes 3:13). Ayat tersebut cacat karena ternyata ada orang lain yang telah naik ke sorga selain Yesus, yaitu Elia. Siapa pun orang yang mengarang ayat ini, pastilah dia tidak pernah membaca ayat ini: Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai(2Raja 2:11). Kafir kristen pemuja Yesus juga mengatakan bahwa Yesus telah ada sebelum segala sesuatu ada. Ayatnya, Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada(Yohanes 17:5). Pada ayat tersebut Yesus berdoa memohon kepada Tuhannya agar dirinya dimuliakan dengan kemuliaan yang telah ditentukan Tuhan sebelum dunia ada, itu maksudnya.

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Al-Qur’an menyebut Nabi Isa AS sebagai anak laki-laki yang suci (Maryam: 19). Penyebutan Nabi Isa AS sebagai anak suci oleh Al-Qur’an, dimaksudkan sebagai bantahan terhadap tuduhan orang-orang Yahudi yang mengatakan Nabi Isa AS adalah anak haram karena lahir tanpa bapak. Yesus dikatakan oleh kafir Kristen tidak perlu minta pengampunan karena hanya dirinya saja yang tanpa dosa. Saya jawab, siapa bilang Yesus tidak pernah berbuat dosa? Menipu saudara-saudara sendiri (Yohanes 7:8-10), apakah itu bukan perbuatan dosa?! Menyuruh mencuri keledai milik orang lain (Matius 21:2), apakah itu bukan perbuatan dosa?! Memanggil ibunya dengan kata “perempuan” (Yohanes 2:3-4), apakah itu bukan perbuatan dosa?! Lebih mulia dalam pandangan Allah SWT, manusia yang berdosa kemudian meminta ampun dari pada manusia yang berdosa tetapi tidak meminta ampun. Al-Qur’an memang menyebut Nabi Isa AS terkemuka di dunia dan di akhirat dan menjadi salah seorang yang di dekatkan kepada Allah, tetapi itu tidak dapat dijadikan alasan untuk menjadikan Nabi Isa AS sebagai perantara apalagi Tuhan. Al-Qur’an surah Ali 'Imran: 55 hanya menyatakan menyelamatkan Nabi Isa AS dengan cara mengangkatnya, tidak disebutkan di mana sekarang Nabi Isa AS.

Isa Al-Masih tidak menolak penyembahan

Kafir Kristen pemuja Yesus menyatakan bahwa karena Yesus di sembah dan tidak menolak penyembahan, maka mereka berkesimpulan Yesus adalah Allah. Penyembahan dalam Bible tidak selalu ditujukan kepada Tuhan sebagai bentuk pemujaan, tetapi juga ditujukan untuk manusia yang di anggap memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia sebagai bentuk penghormatan. Jika dengan alasan Yesus di sembah dan tidak menolak penyembahan di anggap oleh kafir Kristen pemuja Yesus sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, maka harusnya kafir Kristen juga menyembah mereka yang dalam Bible di sembah dan tidak menolak penyembahan pada diri mereka. Seperti pada ayat-ayat di bawah ini:

Menyembah Balatentara Tuhan

Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" (Yosua 5:14) 

Menyembah Malaikat Tuhan

Sementara api menyala ke atas dari mezbah itu, Manoah dan istrinya melihat malaikat TUHAN itu naik ke atas dalam nyala api itu, menuju ke langit. Barulah Manoah menyadari bahwa itu malaikat TUHAN; maka ia dan istrinya pun sujud menyembah. Tidak pernah mereka melihat malaikat itu lagi(Hakim 13:20)

Menyembah Raja

Lalu wanita itu pergi menghadap raja, dan sujud menyembah serta berkata, “Tuanku Yang Mulia, tolonglah hamba!” (2 Samuel 14:4)

Jika ada orang yang mendekati Absalom untuk sujud menyembah dia, Absalom mengulurkan tangannya, lalu orang itu dipeluknya dan diciumnya(2 Samuel 15:5)

Menyembah Majikan

Kemudian Yoab berkata kepada budaknya seorang Sudan, “Pergilah memberitahukan kepada raja apa yang telah kaulihat.” Budak itu sujud menyembah lalu pergi dengan berlari(2Samuel 18:21)

Yesus Mengajarkan Menyembah Allah

Memang saya harus akui kepada Tuan bahwa saya menyembah Allah nenek moyang kami menurut ajaran Yesus yang mereka anggap salah. Tetapi saya masih percaya akan semuanya yang tertulis di dalam Buku Musa dan Buku Nabi-nabi(Kisah Rasul 24:14)

Isa Al-Masih berkuasa mencipta dan maha tahu

Nabi Isa AS atau Yesus memang banyak memiliki mukjizat-mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit, membuat burung dari tanah liat, bahkan menghidupkan orang mati. Namun mukjizat-mukjizat ini terjadi karena izin dan kehendak dari Allah SWT Tuhannya Yesus, bukan murni kuasa yang di miliki oleh Yesus. Fakta itulah yang selalu disembunyikan oleh kafir Kristen pemuja Yesus untuk menipu manusia.

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata." (Al Maa'idah: 110)  

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu(Kisah Rasul 2:22)

Jadi mukjizat sesungguhnya dilakukan oleh Allah SWT, sedangkan Nabi Isa AS atau Yesus hanya perantara. Jika karena dapat menghidupkan orang mati Yesus di anggap Tuhan, harus orang Kristen juga menyembah Elisa sebagai Tuhan, karena Elisa juga dapat menghidupkan orang mati.

Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN. Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu(2Raja-Raja 4:32-35)

Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri(2 Raja-Raja 13:20-21)

Isa Al-Masih mempunyai kuasa Ilahi

Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus melakukan mukjizat karena sifat keilahian yang ada pada Yesus. Tidak seperti nabi-nabi lain yang melakukan mukjizat setelah memohon kuasa Tuhan. Pernyataan kafir Kristen pemuja Yesus itu bohong, tidak benar. Karena ketika Yesus menghidupkan kembali Lazarus yang sudah mati, Yesus juga berdoa kepada Tuhannya, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 11:41-42).

Isa Al-Masih akan menghakimi segala bangsa

Kafir pemuja Yesus mengatakan Yesus memiliki kuasa untuk menghakimi, dan ini salah satu alasan mereka untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Padahal Yesus menghakimi atas kuasa yang di berikan Tuhan kepada Yesus dan bukan hanya Yesus yang diberi kuasa untuk dapat menghakimi.

Yesus di Beri Kuasa Untuk Menghakimi

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak(Yohanes 5:22)

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia(Yohanes 5:27)

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku(Yohanes 5:30)

Bukan Hanya Yesus Yang Menghakimi

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel(Matius 19:28)

bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel(Lukas 22:30)

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari(1 Korintus 6:2-3)

Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! (Lukas 11:31)

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi(Wahyu 20:4). Kafir Kristen pemuja Yesus juga menyebut Al-Qur’an surah Az Zukhruf: 69 menyatakan Yesus akan datang kembali sebagai hakim pada hari kiamat. Bohong sekali karena ayat tersebut tidak menyebut sama sekali nama Isa atau Yesus, perhatikan ayatnya, (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri(Az Zukhruf: 69). Kafir Kristen pemuja Yesus mengatakan bahwa Yesus akan membangkitkan semua orang mati di akhir zaman (Yohanes 6:40). Namun sepanjang pengetahuan saya, dalam Kitab Wahyu tidak ada keterangan yang menyebutkan Yesus akan membangkitkan orang-orang mati. Padahal Kitab Wahyu adalah kitab yang banyak menceritakan nubuat-nubuat akhir zaman dan di percaya sebagai karya tulis Yohanes murid Yesus, sama dengan penulis Injil Yohanes. Jadi menurut saya, membangkitkan dalam Yohanes 6:40 harus di pahami sebagai metafora, bukan membangkitkan orang mati karena dalam ayat tersebut tidak ada keterangan yang dibangkitkan oleh Yesus adalah orang yang sudah mati. Orang-orang Yahudi dalam ayat tersebut juga terlihat tidak terkejut dengan ucapan Yesus yang akan membangkitkan orang yang percaya kepada Yesus. Orang-orang Yahudi seperti mengerti benar apa yang di maksud oleh Yesus.


melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib(Filipi 2:6-7). Ayat ini adalah surat kiriman Paulus, bukan firman Allah atau ucapan Yesus. Kafir Kristen pemuja Yesus menyebut Yesus bukan hanya manusia biasa, tetapi tidak demikian menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru. Menurut Al-Qur’an dan Injil Perjanjian Baru, Yesus adalah manusia biasa. Itulah sebabnya Yesus melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seorang manusia, seperti lahir, bertumbuh, mati, makan dan minum. Bahkan Yesus juga tidak berdaya ketika orang-orang Yahudi menangkap, menyiksa dan membunuhnya di kayu salib. Hal ajaib yang terjadi terhadap Yesus semuanya atas izin dan kehendak dari Allah, Tuhannya. Yesus adalah Nabi utusan Tuhan yang bertugas menyampaikan firman Allah (Markus 9:37, Yohanes 17:8), Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya seorang Nabi (Matius 13:57), dan orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga meyakininya sebagai seorang Nabi (Matius 21:46). Saya lebih percaya ucapan Yesus sendiri dan kesaksian orang yang hidup di zaman Yesus dari pada ucapan orang yang lahir ribuan tahun sesudah Yesus hidup. Jadi tidak benar kalau dikatakan Bible dan Al-Qur’an menyatakan Yesus adalah Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar