Darimana sebetulnya syi'ah mengetahui siapa-siapa saja imam
ma'shumnya yang berjumlah 12 itu ? Ketika syi'ah mendakwa untuk
mewajibkan mengimani 12 imam ma'shum, maka sangat penting untuk
mengetahui siapa-siapa saja 12 imam ma'shum tersebut. Bahkan kalau
memang 12 imam ma'shum ini perkara pokok dalam aqidah, maka seharusnya
ada ayat yang menetapkannya. Tetapi sayangnya tidak ada ayat yang
menjelaskannya. Dan ketika merujuk kepada riwayat-riwayat hadits,
faktanya tidak ada yang bisa membuktikan keshahihannya, dimana masalah
tersebut sudah pernah kita tanyakan di forum-forum. Silahkan ikuti
disini : Adakah Bukti Berupa Hadits Sahih dari Rasulullah Saw Yang Menyatakan Nama-nama 12 Imam Syiah ?.
Dan
ketika tidak ada bukti berupa hadits shahih berkaitan dengan penetapan
nama-nama 12 imam syi'ah , ternyata terdapat suatu riwayat shahih dari imam ma'shum, dimana kalau dicermati riwayat tersebut menunjukkan bahwa imam ma'shum tidak mengetahui bahwa 12 imam itu pernah ditetapkan (menurut syi'ah) oleh Rasulullah Saw.
Mari
kita lihat al-Kafi karya al-Kulaini, pada Juz 1 Kitabul Hujjah Bab
al-Umur al-lati tujibu hujjata al-Imam as - hadits pertama :
بَابُ الْأُمُورِ الَّتِي تُوجِبُ حُجَّةَ الْإِمَامِ - عليه السلام
مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنِ ابْنِ أَبِي نَصْرٍ قَالَ
قُلْتُ لِأَبِي الْحَسَنِ الرِّضَا ( عليه السلام ) إِذَا مَاتَ الْإِمَامُ بِمَ يُعْرَفُ الَّذِي بَعْدَهُ
فَقَالَ لِلْإِمَامِ عَلَامَاتٌ مِنْهَا أَنْ يَكُونَ أَكْبَرَ وُلْدِ
أَبِيهِ وَ يَكُونَ فِيهِ الْفَضْلُ وَ الْوَصِيَّةُ وَ يَقْدَمَ الرَّكْبُ
فَيَقُولَ إِلَى مَنْ أَوْصَى فُلَانٌ فَيُقَالَ إِلَى فُلَانٍ وَ السِّلَاحُ فِينَا بِمَنْزِلَةِ التَّابُوتِ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ تَكُونُ الْإِمَامَةُ مَعَ السِّلَاحِ حَيْثُمَا كَانَ
Muhammad bin Yahya, dari Ahmad bin Muhammad, dari
Ibn Abi Nasr berkata: Aku telah berkata kepada Abu al-Hasan al-Ridha
a.s : Apabila seorang imam mati, maka dengan apa dikenalinya imam
setelahnya ? Maka beliau a.s telah berkata : Imam mempunyai beberapa
tanda, diantaranya : anak laki-laki yang paling tua, mempunyai
keutamaan dan wasiat. Dan rombongan musafir akan berkata : Kepada siapakah fulan telah memberi wasiat ? Maka dijawab : Kepada fulan. Dan senjata pada kami seperti kedudukan tabut pada Bani Israel. Imamah adalah bersama senjata di mana ia berada.
al-Majlisi muhaddits kalangan syi'ah imamiyah mengatakan hadits tersebut shahih.
باب الأمور التي توجب حجة الإمام عليه السلام
(الحديث الأول)
صحيح
Point-point yang perlu diperhatikan pada riwayat hadits diatas :
1. Seorang syiah bertanya kepada imam Ma'shum : Jika seorang imam meninggal, dengan apa dikenali imam setelahnya ?.
Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa si penanya tidak pernah mendengar
bahwa 12 imam itu sudah ditetapkan nama-namanya bahkan dengan nasab
yang jelas.
2. Maka apa jawaban dari imam Ma'shum ? Apakah
imam Ma'shum mengingkari pertanyaan tersebut ? Ketika imam Ma'shum
tidak menyalahkan pertanyaan tersebut, itu menunjukkan bahwa hal
tersebut yang ditanyakan bisa saja terjadi, yaitu bahwa setelah seorang
imam meninggal, maka orang-orang tidak mengenali atau mengetahui siapa
imam berikutnya.
3. Apa yang berlaku antara imam satu dengan imam selepasnya adalah berdasarkan wasiat.
- Mengapa imam Abul Hasan as tidak memberitahukan penetapan 12 imam oleh Rasulullah Saw ? Apakah imam Abul Hasan Hasan juga tidak mengetahuinya ? Mengapa imam Ma'shum justru malah menyebutkan salah satu tanda seorang imam adalah wasiat dari imam sebelumnya ?
Hal
tersebut menunjukkan bahwa penetapan 12 imam syi'ah oleh Rasulullah
Saw tidak pernah ada, kecuali berasal dari riwayat palsu dan
bertentangan dengan riwayat shahih diatas. Dan riwayat shahih milik
syi'ah diatas menunjukkan bahwa penetapan imam syi'ah antara satu dengan
lainnya adalah berasal dari wasiat imam sebelumnya.
Tetapi
jadi timbul pertanyaan, apa yang dijadikan dasar oleh seorang imam
ketika mewasiatkan penggantinya ? Apakah itu berdasarkan wahyu atau
ijtihad ?
Berikut adalah riwayat lainnya
dalam bab yang sama, dimana pada bab tersebut terdapat tujuh riwayat,
dimana kualitasnya menurut al-Majlisi muhaddits syi'ah imamiyah sbb :
Hadits 1 : shahih
Hadits 2 : hasan
Hadits 3 : hasan
Hadits 4 : shahih
Hadits 5 : shahih
Hadits 6 : majhul
Hadits 7 : dha'if
Dari
penilaian al-Majlisi diatas yang majhul dan dha'if ditinggalkan saja,
silahkan dilihat hadits pertama sampai dengan kelima :
Hadits Pertama :
Sudah ditulis diatas.
Hadits Kedua :
Muhammad
bin Yahya, dari Muhammad bin al-Husain, dari Yazid Sya'r, dari Harun
bin Hamzah, dari 'Abd al-A'la berkata: Aku telah berkata kepada Abu
Abdillah a.s : orang yang mengaku di dalam perkara ini sebagai imam,
apakah hujah atasnya ? Beliau a.s telah berkata : ditanya kepadanya
tentang halal dan haram. Perawi telah berkata: Beliau a.s mendatangiku
dan berkata: Tiga hujah yang tidak akan berhimpun pada seseorang melainkan dia adalah pemilik urusan ini.
Dia hendaklah menjadi orang yang paling layak selepas orang
sebelumnya. Dia mempunyai senjata [al-silaah] di sisinya. Dia mempunyai wasiat zhahirah,
yang mana jika anda mendatangi satu kota, tanyalah masyarakat disitu
dan anak-anak : Kepada siapakah fulan telah berwasiat ? Mereka akan
berkata: Kepada fulan bin fulan.
Hadits Ketiga :
Ali
bin Ibrahim, dari ayahnya, dari Ibn Abi 'Umair, dari Hisyam bin Salim
dan dari Hafs bin al-Bakhtari, dari Abu Abdillah a.s berkata: Dikatakan
kepadanya : Dengan apakah seorang imam diketahui ? Beliau a.s telah
berkata : Dengan wasiat zhahirah dan keutamaan .
Sesungguhnya seorang imam tiada seorangpun dapat mencelanya pada mulut,
perut atau kemaluannya seperti dikatakan sebagai seorang pembohong,
memakan harta orang ramai dan seumpamanya.
Hadits Keempat :
Muhammad
bin Yahya, dari Muhammad bin Isma'il, dari Ali bin al-Hakam, dari
Mu'awiyah bin Wahb berkata: Aku telah berkata kepada Abu Ja'far a.s :
Apakah alamat (tanda) seorang imam selepas seorang imam ? Beliau a.s
telah berkata: Kesucian kelahiran (thaharah al-Wiladah), asal yang baik,
tidak membuat sesuatu tanpa tujuan dan tidak membuat sesuatu untuk
bermain-main"
Hadits Kelima :
Ali
bin Ibrahim, dari Muhammad bin Isa, dari Yunus, dari Ahmad bin Umar,
dari Abu al-Hasan al-Ridha a.s, berkata: Aku telah bertanya kepadanya
tentang tanda pemilik urusan ini, maka beliau a.s telah berkata :
Tandanya adalah : Umur lebih tua, keutamaan dan wasiat.
Jika mereka yang musafir memasuki satu kota, maka mereka berkata :
Kepada siapakah fulan telah berwasiat ? Akan dijawab : Fulan bin fulan
dan bersama senjata di mana ia pergi. Adapun orang yang hanya menjawab
saja, maka itu bukanlah Hujjah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar